Puisi : Bicara Sekeping Hati |
Ku ukirkan bicara sekeping hati Di sehelai lembaran kertas kumal Agar suatu masa Kau bisa membacanya Kau bisa menghayati bait-bait katanya Sayangku Ingatkah dikau saat cinta kita terpateri??? Tika itu Di matamu terbit sinar keikhlasan Di bibirmu terungkap suatu janji kehidupan Di hatimu tersulam nama manjaku Masihkah kau ingat??? Sayangku Lamanya masa telah berlalu Meninggalkan kita berdua Namun.. Hati ini sering merindu masa nan lalu Masa kita bersama di waktu dulu Tahukah dikau mengapa? Mungkin kau kini lupa Biarlah aku menggamit kembali memori itu Supaya kau sedar semua itu kini bagaikan tiada Sayangku Dulu kau selalu menemaniku Dulu kau sentiasa mengambil berat perihal diri ini Tika aku menangis... Kau mesti berada di sampingku Memujuk diri ini... Dan mententeramkan hatiku... Agar duka itu tiada lagi Sayangku Saat aku merinduimu Bayangmu akan menari-nari di tubir mata ini Suaramu gemersik di telingaku Membicarakan suatu kata cinta Mengungkapkan suatu bicara indah Sehingga rindu itu tenggelam bersama nafas cintamu Tapi kini Sedarkah kau sayangku??? Semua itu bagaikan tiada Kau kini sibuk mengejar kehendakmu Sehingga satu saat masa yang berlalu Tiada dapat kau luangkan buatku Sayangku Kehadiran insan bergelar teman bagimu itu Bagaikan merubah segala-galanya Bukan niatku mempersoalkan kejujuranmu Bukan niatku memperjudikan keikhlasanmu Tapi Semua itu adalah hakikat Hakikat yang tiada mampu kau pertikaikan Masihku ingat pada suatu hari Katamu... Insan itu hanya sekadar teman Tapi sedarkah dikau Teman itulah yang kau tatapi tiap waktu yang berlalu Teman itulah yang sering berada di sisimu Dan teman itulah yang bisa menyedari Saat kau ketawa Saat kau berduka Sedangkan aku... Jauh dari dirimu Senyuman mu Gelak tawamu Tangisanmu Tiada mampu ku lihat Tiada bisa ku rasai... Sayangku Aku menginginkan kau sedar Betapa takutnya hati ini Betapa resahnya jiwa ku Menghitung hari-hari tanpamu di sisi Sedarkah dikau??? Tika malam menjelma Air mata ini mengalir Berguguran bersama rindu di hatiku Sedarkah dikau??? Saat kau membicarakan perihal insan itu Hatiku bagaikan dihirus sembilu bisa Sakit’... Bukan niatku ingin cemburu buta Tapi Aku perempuan Punyai sifat yang lemah Punyai hati dan perasaan yang lembut Sejujurnya... Dengarlah bicara hati ini Tenung kata ini Sayangku... Hatiku terasa dengan semua yang berlaku Jiwa ku menangis Tapi kau tiada pernah mendengarnya Perasaanku kekadang terguris Namun kupendamkan demi kebahagiaanmu Aku tiada bisa melihat kau resah Aku tidak mampu melihat kau menangis Menangis keranaku Sayangku Biarlah hatiku sahaja yang menangis buatmu Biarlah hatiku jua yang terguris keranamu Dan biarlah ku pendamkan semua perasaan ini Ku hanya mengharapkan Kau bahagia Kau bisa tertawa Mendengar bicara romantisku Melihat tarian hatiku Sayangku Di sini Kutitipkan bersama sekeping hatiku Agar kau bisa melihat parahnya luka itu Agar kau bisa mengetahui Betapa hatiku sentiasa mengenangmu... Sayangku Pandanglah hati itu Selamilah ia Kerana di sebaliknya Ada terukir suatu kata indah Yang ku ukirkan buatmu Dulu, kini, dan sepanjang hayatku Aku mencintaimu...Rhiima |
Puisi : Bicara Sekeping Hati
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar