Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Sifat dan Kegunaan Potasium Klorat


Potasium klorat atau kalium klorat yang memiliki rumus kimia KCL seperti bahan klorat lain adalah bahan oksidator umum yang ditemui di laboratorium kimia. Bahan ini merupakan oksidator yang relatif kuat. Kalium klorat diproduksi dalam skala besar untuk industri kembang api korek api, peledak, dan antiseptik.

Sebagian besar piroteknik dan bahan peledak berdaya ledak rendah, beroperasi berdasarkan proses reaksi antara "bahan bakar" dan oksigen untuk menghasilkan panas, suara, atau gas.

Piroteknik adalah bahan untuk menghasilkan api, nyala, cahaya panas, suara ledakan, atau asap, tetapi bukan ledakan hebat, misalnya korek api, pengembang airbag, granat, pelet bahan bakar untuk tungku, dan sebagainya. Walaupun di udara ada oksigen, laju pembakaran akan terbatas bila hanya mengandalkan suplai oksigen atmosfer.

Dalam bahan peledak atau piroteknik itu dicampurkan bahan "pengoksidasi", yang dapat dianggap sebagai komponen penghasil oksigen bila dipanaskan. Misalnya untuk campuran "serbuk hitam (black powder)", bahan peledak yang telah dikenal sejak dulu di Cina,adalah campuranarang danbelerang(sebagai bahanbakar) danpotasium nitratatau kaliumnitrat (KNO2)sebagai oksidator(pengoksidasi). Belakangan ada orang yang mengganti KNO2 dengan potasium klorat.

Dalam dunia piroteknik, penggunaan kalium klorat ini telah mulai ditinggalkan karena kepekaannya pada asam dan suhu dekomposisi (penguraian)yang relatif rendah. Sebagai gantinya, orang menggunakan potasium perklorat(KCLO)yang walaupun lebih mahal, namun lebih baik dan lebih aman.

Namun, dalam penggunaan tertentu, justru kepekaan itu sangat penting. Misalnya untuk korek api. Diharapkan dengan sedikit saja sentuhan antara pentol korek dan pinggir wadah, api dapat ditimbulkan.

Desain korek api yang ditemukan secara tak sengaja oleh kimiawan Inggris, John Walker, tahun 1826, pada dasarnya masih tetap dipertahankan sampai sekarang. Desain dasarnya adalah pentol terdiri atas pengoksidasi,biasanya kalium klorat(KCLO) bahan bakar biasanya belerang atau rosin, dan pengikat (lem).

Bagian untuk menggesekkan di kotak wadah terdiri atas serbuk gelas dan fosfor merah yang diikat dengan pengikat. Bila pentol korek digesekkan dengan bagian ini, fosfor merah akan berubah menjadi fosfor putih yang lebih mudah terbakar.

Akibat terbakarnya fosfor putih akan memungkinkan reaksi bahan bakar dan pengoksidasi yang dapat menghasilkan api yang kontinu(tidak cepatmati). Olehkarena sifatpengoksidasinya ini, KCLO juga digunakan dalam pembuatan bleach (bahan pengelantang) dan detergen.

Menarik untuk dicatat juga bahwa di Provinsi Chiang Mai (Cina), kalium klorat juga digunakan untuk merangsang longan agar berbuah di luar musimnya. Namun, karena kepekaannya, penggunaan ini sempat mengakibatkan musibah yang menewaskan 45 orang dan melukai tidak kurang dari 100 orang.

Peledak kelas rendah

Sebagian besar peledak dengan daya ledak yang lebih besar secara kimia beroperasi dengan penghancuran struktur molekulnya, bukan dengan pembakaran seperti pada peledak berdayaledak rendah.Peledak berdayaledak tinggi klasik nitrogliserin.

Walaupun proses ini mirip dengan pembakaran, dalam kasus ini oksigen adalah bagian dari molekul bahan itu sendiri. Karena hasil-hasil penguraian tadi memiliki ikatan yang lebih kuat, maka dalam proses ini akan dihasilkan energi yang besar dalam waktu singkat (ledakan yang dahsyat).

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah kalium klorat memang sering digunakan sebagai komponen pengoksidasi dalam peledak walau dalam peledak berdaya ledak rendah. Namun, peledak daya ledak rendah pun, bila ada dalam jumlah besar, daya ledaknya akan besar pula.

0 komentar:

Posting Komentar

 

free counters

Followers Bu-Share

Jam Sekarang
Tanggal
Salam Sapa :
Status Admin : Online*
User : User Online