Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan Agama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan Agama. Tampilkan semua postingan

PERBEDAAN JIN BIASA DENGAN JIN QORIN!

PERBEDAAN JIN BIASA DENGAN JIN QORIN! 
ILUSTRASI JIN QORIN!
ILUSTRASI JIN QORIN!
Nabi Muhammad -shallallahu ‘alaihi wa sallam- menjelaskan bahwasanya setiap diri manusia pasti memiliki Qorin dari golongan jin.
Dari Ibnu Mas’ud -radhiallahu’anhu-Nabi Muhammad -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- telah bersabda: “Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang qorin (pendamping) dari golongan jin.” Para shahabat bertanya: “Termasuk Anda, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: 
وَإِيَّايَ إِلاَّ أَنَّ اللَّه أَعَانَنِي عَلَيْهِ فَأَسْلَمَ فَلا يَأْمُرنِي إِلاَّ بِخَيْرٍ
“Termasuk saya, hanya saja Allah membantuku untuk menundukkannya, sehingga dia masuk Islam. Karena itu, dia tidak memerintahkan kepadaku kecuali yang baik.” (Hadits Riwayat Muslim).
Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:
ما منكم من أحد إلاوقد وكل به قرينه من الجن“Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang qorin (pendamping) dari golongan jin”. (Hadits Riwayat Muslim).
Imam An-Nawawi mengatakan: “Dalam hadis ini terdapat peringatan keras terhadap godaan jin qorin dan bisikannya. Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- memberi tahu bahwa dia bersama kita, agar kita selalu waspada sebisa mungkin”. (Syarh Shahih Muslim, 17:158).
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Munajid menjelaskan:
“Berdasarkan perenungan terhadap berbagai dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah dapat disimpulkan bahwa tidak ada tugas bagi jin qorin selain menyesatkan, mengganggu, dan membisikkan was-was (bisikan syaitan). Godaan jin qorin ini akan semakin melemah, sebanding dengan kekuatan iman pada disi seseorang.” (Fatawa Islam, tanya jawab, no. 149459).
Saya (Admin) yang dhoif ini alhamdulillah diberi ilham dari Rabku untuk menjelaskan karateristik Jin Qarin dan Jin Biasa. Berikut ini penjelasannya:
Kareteristik jin Qarin:
- Tidak diberi kemampuan dari Allah Ta’ala untuk menyakiti tubuh manusia.
- Tidak diberi kemampuan dari Allah Ta’ala untuk membuat manusia kesurupan.
- Jin Qorin tidak dapat dimusnahkan/dibunuh dengan bacaan Ruqyah sebab sudah menjadi ketentuan Allah akan mendampingi tiap manusia sampai dia meninggal dunia.
- Bisikannya dapat dinetralisir dengan dzikir dan doa (jika Qarinnya kafir) namun tidak dapat dihilangkan 100%.
- Seluruh Qorin membisikkan kejahatan kecuali Qorin pada para nabi termasuk Qorin Rasulullah hanya bisa membisikkan kebaikan.
- Bisikan Qorin berupa dorongan/gerak hati untuk melakukan suatu dosa. Contohnya ada niat dalam hati untuk berzinah dengan pacar, waspadai ini bisikan qorin.
- Bisikan Qorin juga bisa menyamar menjadi bisikan hati. Contoh: seorang berbicara dalam hatinya: “udah haus nih kayaknya batalin aja puasa hari ini udah ga tahan lagi” padahal dia sedang berpuasa, waspadai ini bisikan qarin.
- Bahkan setiap Ulama’, ustadz, para peruqyah atau masyarakat awam tetap memiliki qarin yang membisikkan kejahatan. Yang jika Ulama’, ustadz, peruqyah atau masyarakat awam banyak berdzikir maka semua bisikan/gerak hati dari perbuatan qorin dapat dinetralisir (tidak tergoda).
- Bisikan Qorin sangat samar dan tidak dapat diajak dialog.
- Bisikan Qorin membuat was-was (godaan bisikan syaitan) bagi manusia.
- Bisikan Qorin tidak memiliki kemampuan untuk menghina Allah dan Rasul-Nya.
- Qorin memiliki kemampuan untuk membuat angan-angan kosong pada manusia.
Karateristik Jin bukan Qorin (jin biasa):
- Memiliki kemampuan untuk menyakiti tubuh manusia.
- Memiliki kemampuan untuk membuat manusia kesurupan.
- Dapat diusir, dimusnahkan atau dibunuh dengan bacaan Ruqyah.
- Bisikan Jin bukan Qorin (jin biasa) sangat jelas di telinga dan bisa diajak dialog.
- Bisikan Jin bukan Qorin bisa dihilangkan 100% dengan dzikir dan doa.
- Bisikan Jin bukan Qorin membisikkan kejahatan pada seluruh manusia namun tidak diberi Kemampuan oleh Allah untuk membisikkan kejahatan pada para Nabi. (Jika ada jin bukan qorin mendekati sang nabi, niscaya dia bisa ditangkap oleh para nabi bahkan dicekik sebagaimana jin (jin biasa / jin yang bukan qorin) yang mendekati Rasulullah SAW ketika sholat ditangkap dan dicekik oleh Rasulullah SAW).
- Bisikan Jin biasa berupa dorongan/gerak hati untuk melakukan suatu dosa. Contohnya ada niat dalam hati untuk berzinah dengan pacar, waspadai ini bisikan qarin.
- Bisikan jin biasa juga bisa menyamar menjadi bisikan hati. Contoh: Seorang berbicara dalam hatinya: “udah haus nih kayaknya batalin aja puasa hari ini udah ga tahan lagi” padahal dia sedang berpuasa, waspadai ini bisikan qarin.
- Tidak setiap orang dapat diperdaya jin biasa, jika ada seseorang membaca do’a perlindungan maka jin biasa (bukan qorin) benar-benar tidak dapat mendekati dan mempengaruhi manusia.
- Bisikan jin biasa memiliki kemampuan untuk menghina Allah dan Rasul-Nya.
- Jin biasa juga memiliki kemampuan untuk membuat angan-angan kosong dan was-was pada manusia.
Wallahua’lam bishowwab………………
Sumber:
http://quranic-healing.blogspoot.com/2012/07/beda-bisikan-dan-kemampuan-jin-qarin_7888.html.
Dan akan ana tambahkan satu lagi mengenai perbedaan yang paling utama antara jin Biasa dengan jin Qorin.
Yaitu bahwa jin Biasa hidupnya di ‘alam jin, ‘alam ghaib, adalah suatu ‘alam yang terpisah dengan ‘alam manusia, sebagaimana firman-Nya:
إِنَّهُۥ يَرَٮٰكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُۥ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ ۗ
“Sesungguhnya ia (Iblis) dan pengikut-pengikutnya (para jin) melihat kamu (manusia) dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka”. (QS Al-’Araf: 27).
Sedangkan jin Qorin hidupnya di ‘alam manusia, ‘alam manusia adalah ‘alam tempat hidupnya jin Qorin, sebab jin Qorin menyatu dengan gerak langkah manusia. Jin Qorin adalah jin yang tugasnya mendampingi manusia dari pada saat manusia lahir sampai manusia meninggal. Wujud Jin Qorin amat sama dengan wujud manusia yang menjadi tuannya.
Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:
ما منكم من أحد إلاوقد وكل به قرينه من الجن“Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang qorin (pendamping) dari golongan jin”. (Hadits Riwayat Muslim).
Nah karena jin Qorin secara nonstop mendampingi manusia yang jadi tuannya secara terus-menerus, maka berarti Jin Qorin hidupnya tidak di ‘alam ghoib (‘alam jin), tetapi hidup di ‘alam manusia untuk mendampingi kita.
Akhirul kalam ana menyampaikan bahwa, ada dua jenis jin, Jin Biasa dengan Jin Qorin. Cuman bedanya kalo Jin Biasa hidupnya di ‘alam jin (‘alam ghaib) sedangkan Jin Qorin hidupnya di ‘alam manusia yang memang dia adalah pendamping setia manusia selama hidup di dunya.
Wallahu a’lam bi showwab…………………

read more

Iman kepada Malaikat Allah SWT



1. Pengertian beriman kepada malaikat Allah
Iman kepada malaikat berarti mempercayai adanya malaikat Allah yang mempunyai tugas untuk melaksanakan segala perintah-Nya.
2. Dalil naqli tentang malaikat Allah

19. Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih.
20. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya. (QS. Al-Anbiya: 19-20)
3. Perbedaan malaikat, jin, syetan, dan iblis
Malaikat
Jin
Syetan
Iblis
Makhluq yang selalu taat kepada Allah
Ada yang taat dan ada yang tidak
Tidak taat dan membangkang kepada Allah
Iblis adalah nenek moyang dari syetan, yang Allah usir dari surga. Sifat-sifat Iblis sama dengan syetan.
Berbuat kebajikan, beribadah kepada Allah
Ada yang beribadah dan beriman, ada juga yang kufur
Kufur, mengajak berbuat dosa dan melanggar perintah Allah
Diciptakan dari Nur (cahaya)
Diciptakan dari api
Diciptakan dari api
Tidak makan-minum, tidak tidur, tidak beranak
Makan-minum, tidur, dan beranak
Makan-minum, tidur, dan beranak




4. Jumlah dan nama-nama malaikat Allah serta tugas-tugasnya
Hanya Allah yang tahu jumlah seluruh malaikat. Namun, yang wajib kita ketahui seperti yang diterangakan dalam Al-Qur’an dan Hadits ada sepuluh, sbb:
1) Jibril, bertugas menyampaikan wahyu kepada para Nabi dan Rasul.
2) Mikail, bertugas membagi rezeki kepada seluruh makhluq.
3) Israfil, bertugas meniup sangkakala (terompet) atas perintah Allah.
4) Izrail, bertugas mencabut nyawa makhluq Allah.
5) Munkar, bertugas menanyakan dan memeriksa amal manusia di alam kubur.
6) Nakir, bertugas menanyakan dan memeriksa amal manusia di alam kubur.
7) Raqib, bertugas mencatat semua amal perbuatan manusia yang baik.
8) Atid, bertugas mencatat semua amal perbuatan manusia yang buruk.
9) Malik, bertugas menjaga neraka.
10) Ridwan, bertugas menjaga surga.

Simak film berikut ini! 



Jelaskan apa yang terjadi dengan wanita dalam film di atas? Apa yang merasukinya? Apa bedanya malaikat, manusia, jin, dan syetan?

read more

Perilaku Terpuji (kerja keras, tekun, ulet, dan teliti)


1. Kerja keras, yaitu bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan atau prestasi kemudian disertai dengan berserah diri (tawakkal) kepada Allah SWT baik untuk kepentingan dunia dan akhirat. Firman Allah SWT:
”Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi...”. (QS. Al-Qashash: 77).
2. Tekun dan Ulet, melakukan semua pekerjaan dengan rajin, teliti, sabar, hati-hati, dan sungguh-sungguh. Dalam belajar dan menuntut ilmupun kita harus giat dan rajin menekuni apa yang sedang dipelajari. Dengan rajin belajar, dan tekun, kita dapat meraih kesejahteraan hidup, baik di dunia maupun di akhirat. Allah akan merubah keadaan seseorang apabila ia juga berusaha dengan sungguh-sungguh. Firman Allah SWT:
“… Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan[768] yang ada pada diri mereka sendiri….” (QS. Ar-Ra’du: 11).

3. Teliti, cermat dalam setiap melakukan sikap dan perbuatan serta setiap pekerjaan, tidak terburu-buru, namun perlu perhitungan dan pengkajian baik-buruknya. Dalam Al-Qur’an, Allah juga mengajarkan kita agar bersikap teliti sebagaimana firman-Nya:
”Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al-Hujurat: 6).
Silahkan tonton film berikut ini!



Bagaimana pendapatmu tentang film di atas, menarik/lucu tidak? Walaupun film tersebut hanyalah film animasi/khayalan tapi sebenarnya ada yang bisa kita ambil sebagai pelajaran.
Apa pelajaran yang bisa kita ambil dalam film di atas? Jelaskan!...

read more

Shalat Jum’at



1. Pengertian dan Dasar Hukumnya
Shalat Jum’at adalah shalat dua raka’at setelah khutbah pada waktu shalat Zuhur pada hari Jum’at. Hukum melaksanakan shalat Jum’at adalah fardhu ‘ain, artinya wajib bagi setiap muslim laki-laki yang baligh, merdeka, dan bermukim pada tempat tertentu. Shalat Jum’at tidak wajib atas wanita, anak-anak, budak, dan musafir. Bagi wanita melakukan shalat Jum’at hukumnya sunnah. Wanita yang melaksanakan shalat Jum’at tidak perlu melakukan shalat Zuhur.
Kewajiban shalat Jum’at ini berdasarkan atas firman Allah SWT, yaitu:
9. Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli[1475]. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS. Al-Jumu’ah: 9).
2. Kaifiyyat/Tata cara Shalat Jum’at:
  • Sebelum shalat Jum’at dilaksanakan, terlebih dahulu harus dipenuhi ketentuan-ketentuan shalat Jum’at, antara lain: syarat sah dan wajibnya.
  • Setelah waktu shalat Jum’at tiba, muadzin mengumandangkan adzan.
  • Khotib membacakan khutbah. Ketika khotib sedang menyampaikan khutbah, para jama’ah hendaklah bersikap sbb: duduk dengan tenang, mendengarkan dengan khidmah isi khutbah Jum’at, serta tidak berbicara/bersenda gurau.
  • Setelah khutbah pertama selesai, maka khotib duduk di antara dua khutbah.
  • Kemudian khotib berdiri lagi untuk membacakan khutbah kedua.
  • Setelah khutbah kedua selesai, iqomah, dan dilanjutkan dengan pelaksanaan sholat jum’at sebanyak dua raka’at.
  • Selesai shalat Jum’at, hendaknya berdzikir, berdo’a, dan melaksanakan shalat sunnah ba’diyah Jum’at dua raka’at

read more

Shalat Jama’ dan Qashar


Adalah suatu keringanan (rukhshoh) dari Allah bagi para musafir (orang yang dalam perjalanan) yaitu mereka dapat melaksanakan shalat jama’ dan qashar.
1. Shalat Jama’
a. Pengertian Shalat Jama’ dan Dasar Hukumnya
Sholat Jama’ artinya menggabungkan 2 salat fardhu yang dikerjakan dalam satuwaktu. Hal ini pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, sebagaimana sabdanya:
... ثُُمَّ نَزَلَ بِجَمْعٍ بَيْنَهُمَا ....
“… kemudian Beliau turun, lalu menjama’ kedua salat tersebut….” (H.R. Bukhari dan Muslim).
b. Macam-macam shalat Jama’
Shalat yang bias dijama’ adalah Salat Zhuhur dengan Ashar, dan salat Maghrib dengan Isya. Adapun shalat jama’ dibagi kedalam 2 macam, yaitu:
· Jama’ taqdim, yaitu melaksanakan 2 salat fardhu dalam 1 waktu dan dilakukan pada waktu salat pertama. Contoh: Salat Zhuhur dan Maghrib dijama’, dan dikerjakan pada waktu Zhuhur.
· Jama’ takhir, yaitu salat jama’ yang dilakukan pada waktu salat yang kedua.Contoh: Salat Maghrib dan Isya dijama’, dan dikerjakan pada waktu Isya
·
c. Kaifiyyat/tatacara Shalat Jama’
Mendirikan salat yang pertama terlebih dahulu (misalnya: Zhuhur/Maghrib) sebanyak 4 atau 3 raka’at, kemudian melaksanakan salat yang kedua (Ashar/Isya) sebanyak 4 raka’at
2. Shalat Qashar
d. Pengertian Shalat Qashar dan Dasar Hukumnya
Shalat Qashar adalah memendekkan/meringkas pelaksanaan salat fardhu yang semestinya 4 raka’at menjadi 2 raka’at. Adapun dalil naqlinya, sebagaimana firman Allah yang artinya: “Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa mengqasar salatmu, jika kamu takut diserang orang-orang kafir.” (QS. An-Nisa: 101)
e. Syarat-syaratnya:
· Musafir (tetapi bukan perjalanan untuk berbuat maksiat.
· Jarak yang akan ditempuh ± 90 km.
· Berniat mengqasar salat pada saat takbiratul ihram
· Tidak berimam kepada orang yang salat dengan sempurna
· Dilakukan sesudah melewati batas kota/desa asal
f. Kaifiyyat/tata cara shalat Qashar
Dilakukan dengan cara salat Zhuhur, Ashar, atau Isya diringkas/dikerjakan sebanyak 2 raka’at. Sedangkan salat Maghrib tidak bisa diqasar, jadi tetap 3 raka’at.
Sedangkan yang dimaksud dengan shalat Jama’ Qashar adalah menggabungkan (menjama’) 2 salat fardhu dalam satu waktu sekaligus meringkas (mengqasar) raka’atnya yang semula 4 raka’at menjadi 2 raka’at

read more

Sejarah Nabi Muhammad SAW



1. Misi Nabi Muhammad Saw. untuk menyempurnakan akhlak, membangun manusia mulia dan bermanfaat
Rasulullah SAW diutus oleh Allah untuk menyempurnakan dan memperbaiki akhlak umat manusia, sekaligus Beliau sebagai contoh teladan yang baik. Hal ini, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Ahzab, ayat 21:

21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.
Selain itu, Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya aku diutus ke bumi hanyalah untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak."
2. Misi Nabi Muhammad Saw. sebagai rahmat bagi alam semesta, pembawa kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat
107. Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.(Q.S. Al-Anbiyaa:107).
3. Perjuangan Nabi Muhammad Saw. dan para sahabat dalam menghadapi masyarakat Makkah
Wahyu pertama diterima oleh Rasulullah pada hari Senin tanggal 17 Ramadhan tahun ke-41 dari kelahirannya, bertepatan tanggal 6 Agustus 610 M. Kemudian setelah turun wahyu yang kedua, yaitu QS. Al-Muddassir: 1-7, maka mulailah Nabi Muhammad SAW mendakwahkan Islam kepada kerabat dan sahabat dekat dengan cara sembunyi-sembunyi. Dakwah dengan cara ini dilakukan nabi selama tiga tahun dengan pusat kegiatan dakwah di rumah Arqam bin Abil Arqam, dan pada masa itu masuk islamlah beberapa orang dari penduduk Makkah yang digelari “As-Sasbiuunal Awwaluun”. Selanjutnya, dakwah secara terang-terangan di tengah-tengah masyarakat Quraisy dilakukan setelah Allah menyuruh Nabi berdakwah secara terbuka dan terang-terangan sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Hijr: 94.
Sebagian besar masyarakat Makkah menentang dan memerangi dakwah Rasulullah. Bahkan Rasulullah dan para sahabatnya mengalami berbagai hinaan, gangguan, serta siksaan. Namun, Beliau dan kaum muslimin bersabar dan tetap istiqomah di jalan dakwah. Selanjutnya, untuk melindungi agama serta para pengikutnya, Nabi memerintahkan sebagian kaum muslimin untuk berhijrah ke negeri lain. Hijrah pertama ke negeri Habsyi (Afrika), dan kemudian hijrah yang kedua yaitu ke Yastrib (Madinah).

Ingin nonton film sejarah Rasulullah SAW? Subhanallah, film yang berjudul "Message (dalam versi B. Inggris)" atau "Ar-Risaalah (versi B. Arabnya)" ini amat menarik, menyentuh, dan sarat akan pelajaran yang bisa kita petik dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Silahkan lihat dan pelajari film-film berikut ini:

FILM PERJUANGAN DAN KESABARAN KAUM MUSLIMIN DALAM DAKWAH DI MAKKAH



FILM TENTANG PERANG BADAR


Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari film-film tersebut di atas?
Cintakah kalian pada Rasulullah?Sudahkah kita meneladani sifat, kesabaran, dan kegigihan Rasulullah SAW beserta para shahabat dalam berdakwah?
Orang yang mencintai Rasulullah SAW tentunya juga akan mengikuti sunnah/jejak langkah Beliau....

read more
 

free counters

Followers Bu-Share

Jam Sekarang
Tanggal
Salam Sapa :
Status Admin : Online*
User : User Online